MOVE ON
Saat kamu masih setia tak mahu melepaskan dia. Saat kamu masih lagi sudi memberi 'green light' untuk dia kembali mengisi ruang kekosongan di hati kamu yang sepi itu. Mungkin dia sudah pun bahagia dengan insan lain. Dan saat itu bagi dia kamu hanya tinggal kenangan.
"Teman, kekosongan di hati itu sepatutnya kita isi dengan cinta kepada Allah."
Sampai bila hidup nak dihantui kenangan lama? Dia tidak lagi menghargai kamu. Mengapa kamu masih sibuk menanti dia yang tak pandai menghargai kamu? Mengapa kamu masih sibuk menanti dia yang tak pandai menghargai ketulusan hati kamu? Stoplah dari menanti dia yang kamu anggap 'permata' itu tapi sebenarnya 'kaca' yang sungguh melukai hati kamu.
Untuk apa kamu menghargai orang yang tak pernah nak menghargai kamu? Untuk apa kamu setia, menaruh hati pada orang yang tak sudi? Menaruh hati pada seseorang yang mungkin pada pandangan matanya dia cuma anggap kamu sekadar teman biasa. Untuk apa memberi cinta pada yang tidak sudi menyambut rasa cintamu?
Teman, cinta itu menyembuhkan bukan menyakitkan. Jika kamu boleh mengikhlaskan segalanya.
"Yakinlah takdir tidak pernah salah. Ada hikmah Allah nak beri. Percayalah nanti yang betul-betul jodoh kamu Allah akan hadirkan jua."
Bangkit teman,
Lelaki atau wanita bukan dia seorang sahaja. Lupakanlah dia sebagaimana kita pernah melupakan Allah, jika Allah kita boleh lupakan. Lalu mengapa tidak manusia yang belum tentu halal bagi kita itu tak boleh kita lupakan?
"Usah pikir soal dia lagi. Usah berharap yang dia akan kembali semula. Usah bermimpi di siang hari lagi."
Untuk kamu yang nak move on, mulai sekarang kalau benar kamu mahu melupakan dia. Kamu padamlah number dia, delete gambar dia, stop stalk facebook, instagram dan twitter dia. Azam lah untuk hapus dia dari dalam hati dan hidup kamu.
"Allah tidak menemukan kamu dan dia hanya untuk saja-saja. Tapi Allah juga tidak memisahkan kamu dan dia hanya untuk saja-saja. Ada hikmah yang Allah nak beri."
Dan mungkin itu kerana Allah lebih menyukai hati kita fokus hanya kepada perkara yang diredhai-Nya.
kredit: Medandakwah
No comments:
Post a Comment